Pak Jarsan adalah satu dari puluhan pengungsi yang terpaksa tinggal di kandang ayam, karena tempat tinggal yang mereka miliki hancur rata dengan tanah.
Kondisinya kumuh, kotor, sedangkan banyak balita yang tinggal di sana. Para pengungsi juga mengaku mulai sakit sesak nafas. Kondisi tersebut membuat mereka sangat rentan terkena penyakit.
Belum lagi mereka yang tinggal di tenda terpal seadanya. Ditempati oleh 4 sampai 5 keluarga, tidur berdesakan, sehingga tidak ada privasi di antara mereka. Selain itu, penyebaran Covid-19 dikhawatirkan semkain meluas dan mengancam kesehatan para pengungsi.